Rabu, 23 September 2015

Pengalaman Memformat ASUS A455LN-WX004D


ASUS A455LN-WX004D


Pada postingan pertama blog ini, saya akan berbagi pengalaman saya tentang proses pemformatan laptop tanpa didampingi ahlinya. Disini saya menggunakan laptop bermerek ASUS dengan nomer seri A455LN-WX004D yang telah menggunakan OS Windows 10. Karena tuntutan tugas dan juga ada rasa penasaran dalam penginstalan OS, jadi saya mencoba untuk men-downgrade­ laptop saya dengan menginstal OS Windows 8.1. Disini saya akan menceritakan proses saya dari awal memulai pemformatan yang diikuti dengan penginstalan OS, hingga akhirnya berhasil menggunakan kembali laptop saya kembali dengan normal. Dengan memberanikan diri saya memulai proses pemformatan yang diawali dari memindahkan data-data penting ke drive lain dan lalu mencoba masuk ke boot menu. Selama proses format berlangsung, saya menemukan beberapa masalah seperti gagal menginstal OS, Laptop terkena virus, dan lain sebagainya yang menjadikannya sebagai pengalaman unik dan juga sebagai penambah ilmu dalam memformat serta menginstal ulang laptop bermerek ASUS.

Spesifikasi singkat ASUS A455LN-WX004D


Awalnya saya mulai dari mem-backup semua data yang ada di drive c. Laptop saya ini menggunakan 3 partisi dan untungnya baru 2 partisi yang digunakan, sedangkan partisi lainnya belum digunakan sama sekali. Jadi semua dokumen yang masih tersimpan di drive system saya pindahkan ke drive kosong tersebut. Setelah semua data penting dipindahkan, saya memberanikan diri untuk memulai proses pemformatan dengan bermodal coba-coba. Disini saya menggunakan boot melalui flashdisk lalu merestart laptop saya. Ketika laptop saya mulai memunculkan logo bootnya, saya iseng-iseng meng-klik tombol F12 berulang kali. Ternyata laptop ASUS masuk ke tampilan boot manager yang menggunakan sistem partisi UEFI. Entah apa yang dimaksud laptop tersebut dan saya tidak menghiraukannya, maka saya lanjutkan saja ke proses selanjutnya dengan meng-klik tombol “Next”. Setelah itu, saya diberikan pilihan untuk mengatur partisi secara manual atau partisi secara otomatis. Karena saya masih menyimpan data di drive sebelumnya dan takut data di drive itu hilang, maka saya memilih untuk melakukan partisi secara manual. Lalu saya diberikan detail mengenai partisi-partisi yang dipergunakan oleh laptop saya pada OS sebelumnya. Saya pilih drive kedua dari atas yang memiliki ukuran total 195 GB. Dibawah daftar drive, ada pilihan untuk menghapus, memformat, dan membuat baru partisi. Karena tugas saya memformat laptop, sekalian saja saya menghapus partisi dan membuat partisi baru di laptop ini dengan ukuran yang sudah ditentukan oleh sistemnya sendiri dan lalu saya klik “Apply”. Ketika saya akan melanjutkan proses penginstalan, tombol “Next” pada instalasi tidak menyala dan disamping tombol tersebut terlihat ada sebuah segitiga berwarna kuning yang memberitahukan saya bahwa laptop saya tidak mau diinstal OS pada drive yang memiliki partisi MBR. ASUS A455LN-WX004D ini meminta untuk diinstal OS pada drive yang menggunakan GPT saja. Karena saya tidak mengerti seluk beluk tentang windows 8, saya langsung membatalkan instalasi pada saat itu. Walaupun saya baru pertama kali melakukan pemformatan secara mandiri, saya tetap santai dan memikirkan jalan keluar lainnya.
Selanjutnya saya kembali mencoba menghidupkan laptop saya secara normal. Setelah memunculkan logo ASUS, laptop saya langsung menampilkan tampilan berlatar biru dengan banyak tulisan yang biasa kita sebut dengan bluescreen. Disana ada tulisan besar bertuliskan ”Recovery” dan diikuti dengan tulisan detail kecil yang mengatakan bahwa laptop saya rusak dan harus diperbaiki dan disana juga disebutkan bahwa file sistem telah hilang. Saya langsung panik pada saat itu dan meminum banyak sekali air. Saya terdiam sejenak dan melihat di bagian bawah tempilan bluescreen, terdapat perintah untuk mencoba menghidupkan kembali sistem dengan menekan tombol “Enter” dan juga ada perintah untuk mengatur Startup laptop dengan menekan tombol F8. Tanpa pikir panjang, langsung saja saya tekan tombol “Enter”. Namun tidak ada perubahan yang terjadi pada laptop ASUS ini. Yang sempat terlihat hanya seperti tampilan loading tetapi tetap berakhir di bluescreen. Saya berpikir kembali, mungkin karena laptop saya belum berisi OS, maka tidak ada file yang bisa diproses olehnya. Jadi saya mencoba keberuntungan dengan menekan tombol lainnya yaitu tombol F8. Ternyata hasilnya sama saja seperti saya memencet tombol “Enter”, tidak terjadi perubahan apapun pada laptop saya. Saya semakin panik pada saat itu karena saya belum menyelesaikan tugas yang harus diunggah paling lambat keesokan harinya. Karena saya masih penasaran dan kepikiran tugas, saya langsung memencet tombol power ASUS saya dan menghidupkannya kembali. Dan tetap saja tidak ada tombol yang berhasil untuk merubah tampilan dari bluescreen tersebut.
Saya mencoba mencari jalan keluar dari masalah saya ini mulai dari mencari di internet dan juga bertanya pada teman-teman. Saya mencoba untuk mengikuti langkah-langkah di internet yang menyuruh saya menekan tombol-tombol berkarakter “F” tersebut. Namun satupun tidak ada yang berhasil untuk melanjutkan proses instalasi windows saya. Semakin lama saya malah menjadi semakin panik. Sampai saya memiliki rencana untuk membawa laptop saya ke ahlinya pada saat itu juga. Namun tiba-tiba, teman saya yang menggunakan laptop ASUS dan ia juga menjumpai masalah yang sama berhasil menemukan solusinya. Pada saat proses booting akan berlangsung, teman saya mendapat saran dari temannya yang sudah sering melakukan penginstalan untuk menekan tombol “Esc”. Saya mencoba mengikuti langkah-langkah yang diberikan oleh teman saya. Ternyata menekan tombol “Esc” saat boot awal membuat laptop ASUS memasuki mode penginstalan OS melalui BIOS. Setelah itu saya lanjutkan proses sama seperti sebelumnya. Setelah melakukan partisi, saya tidak melihat lambang segitiga berwarna kuning lagi dan juga kali ini tombol next dapat diklik. Tanpa pikir panjang, langsung menekan tombol “Next” dan proses intalasi OS Windows 8.1 tersebut dapat berjalan dengan lancar. Pada saat itu, saya merasa sangat lega dan sedikit lebih tenang karena saya dapat menyelesaikan tugas-tugas saya kembali. Setelah ASUS A455LN-WX004D ini berisi OS dan semua driver telah terinstal, saya langsung melanjutkan menginstal dan juga mengunduh aplikasi-aplikasi pendukung lainnya seperti office, web browser baru, dan lain sebagainya.
Setelah berhasil menginstal beberapa aplikasi pendukung, saya langsung menyelesaikan tugas saya. Namun karena hanya memikirkan tugas, saya lupa untuk mengunduh aplikasi antivirus. Dengan segera saya mencari aplikasi antivirus di internet. Namun ketika saya berselancar di internet, ternyata virus-virus tersebut telah masuk ke laptop saya yang ditandai dengan adanya aplikasi yang tidak saya ketahui tiba-tiba muncul dan mengaktifkan sistemnya di laptop saya. Saya bingung namun saya tetap menginstal antivirus yang telah saya unduh. Setelah selesai menginstal, antivirus saya langusng memindai laptop saya secara keseluruhan. Namun sama sekali tidak ditemukan ancaman pada laptop saya. Karena saya rasa laptop saya aman dari ancaman virus, saya langsung melanjutkan tugas saya. Saat saya sedang mengerjakan tugas, aplikasi Ms. Word yang sedang saya gunakan untuk membuat tugas tiba-tiba tertutup dengan sendirinya dan diikuti dengan berjalannya aplikasi-aplikasi yang tidak saya ketahui. Namun karena pada saat itu saya hanya peduli dengan tugas dan tidak menghiraukan sementara hal-hal tersebut, saya tetap melanjutkan tugas saya hingga selesai dan langsung mengunggahnya ke website yang telah disediakan.

Keadaan laptop saya setelah berhasil diinstal Windows 8.1

Keesokan harinya, saya kembali mencoba menghilangkan virus-virus yang ada pada laptop saya dengan menghilangkan secara manual aplikasi yang tidak saya ketahui tersebut melalui ”Control Panel”. Namun ternyata tidak semua aplikasi terinstal dapat saya hapus karena mungkin beberapa diantaranya benar-benar telah tertanam pada sistem laptop saya. Akhirnya, karena tidak ada jalan keluar lain dan juga tidak ada tugas yang perlu dikumpul dalam waktu dekat, saya memberanikan diri untuk memformatnya kembali. Proses pemformatan kali ini berjalan lancar karena saya sudah menemukan seluk-beluk dalam proses pemformatan. Dan sekarang laptop saya telah berhasil hidup dengan normal tanpa ada hal aneh apapun dan juga saya langsung menginstal antivirus untuk laptop saya.
Yaps, cukup sekian pengelaman saya dalam memformat ASUS A455LN-WX004D. Walaupun awalnya cukup rumit dan membuat jantung saya berdebar kencang, namun ketika berhasil dalam memecahkan masalah tersebut rasanya sangat lega dan puas. Semoga dari pengalaman saya ini dapat memberikan informasi bagi para pembaca saat mengalami situasi yang sama seperti yang saya hadapi. Never Give Up!!



luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com