NIM : 1504505032
Universitas Udayana / Fakultas Teknik / Jurusan Teknologi Informasi
Mata Kuliah : Manajemen Jaringan dan Server
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST., MT
DEFINISI
Jaringan
Komputer dapat diartikan sebagai hubungan antara dua atau lebih perangkat yang saling berkomunikasi
dan berbagi data dengan perangkat lainnya. Perangkat yang
dimaksud mencakup semua jenis perangkat komputer beserta perangkat
penghubungnya.
SYARAT-SYARAT JARINGAN KOMPUTER
Agar dapat disebut sebagai jaringan komputer,
maka terdapat empat buah syarat yang harus terpenuhi. Berikut syarat-syarat
terbentuknya jaringan komputer:
1.
Perangkat
Hal yang paling utama yang diperlukan untuk
membentuk jaringan komputer adalah perangkat. Perangkat yang diperlukan untuk
membentuk jaringan berjumlah minimal 2 buah dan telah terhubung secara wired maupun wireless.
2.
Pengguna
Terdapat pengguna di dalamnya yang berguna
untuk mengoperasikan perangkat yang telah terhubung tersebut agar dapat berinteraksi
dengan pengguna lain ataupun berinteraksi dengan layanan dan penyedia layanan.
3.
Berbagi
data
Komponen selanjutnya adalah adanya data yang
ingin kita bagi atau dapatkan dari terbentuknya jaringan komputer. Umumnya,
data yang dibagi berupa dokumen, gambar, suara, maupun video.
4.
Sharing
Dan komponen terakshir adalah pemakaian secara
bersama-sama terhadap perangkat keras dan perangkat lunak.
CONTOH JARINGAN KOMPUTER
Jaringan komputer memiliki beberapa jenis
dilihat dari jangkauan areanya dan juga teknologi yang digunakan. Berikut
merupakan contoh-contoh jaringan komputer:
1)
LAN (Local
Area Network)
Local Area Network merupakan salah
satu Jenis Jaringan Komputer yang mencakup wilayah lokal. Contoh dari jaringan LAN seperti komputer-komputer yang saling
terhubung di sekolah, di perusahaan, Warnet, maupun antar rumah tetangga yang
masih mencakup wilayah LAN.
LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan 3 karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologi jaringan.
LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan 3 karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologi jaringan.
2)
MAN
(Metropolitan Area Network)
Merupakan versi LAN ukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN mampu menunjang data dan suara, dan bahkan
dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah
atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk
mengatur paket melalui beberapa kabel output.
Wide Area Network merupakan Jenis
Jaringan Komputer yang biasa digunakan untuk menghubungkan jaringan antara
negara satu dengan negara lain atau dari satu benua ke benua yang lainnya.
Jaringan WAN bisa terdiri dari berbagai Jenis Jaringan Komputer LAN dan WAN.
Jaringan WAN biasanya menggunakan kabel fiber optic serta menanamkannya di
dalam tanah maupun melewati jalur bawah laut.
4)
Internet
Internet merupakan jaringan
komputer yang terhubung secara mendunia sehingga komunikasi dan transfer data
atau file menjadi lebih mudah. Internet bisa dikatakan perpaduan antara
berbagai Jenis Jaringan Komputer beserta Topologi dan Tipe Jaringan yang saling
berhubungan satu sama lain.
PEMODELAN LAYER PADA JARINGAN
KOMPUTER
Dalam jaringan komputer, terdapat pemodelan
secara hirarki untuk menggambarkan secara jelas tugas dari masing-masing
lapisan pada jaringan komputer terkait dengan proses dan pengiriman paket data.
Secara umum, pemodelan layer pada jaringan komputer memiliki dua buah model
utama. Kedua model utama tersebut meliputi pemodelan layer OSI (Open System Interconnection) dan
pemodelan layer TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol). Tujuan tiap lapisan adalah memberikan layanan
kepada lapisan yang berada di atasnya. Misal lapisan 1 memberi layanan terhadap
lapisan 2. Masing-masing lapisan memiliki protokol. Pemodelan layer TCP/IP kemudian
terbagi menjadi versi umum dan versi Forouzan. Protokol adalah aturan suatu
"percakapan" yang dapat dilakukan. Protokol mendefinisikan format,
urutan pesan yang dikirim dan diterima antar sistem pada jaringan dan melakukan
operasi pengiriman dan penerimaan pesan.
· Pemodelan Layer OSI
Pemodelan layer OSI atau bisa
disebut OSI Layer merupakan pemodelan yang pertama kali digunakan dalam
jaringan komputer. Pemodelan layer ini menjadi pedoman di dalam jaringan
komputer sejak awal jaringan tercipta hingga saat ini. Berikut urutan dalam OSI
Layer dari bawah ke atas:
Urutan layer OSI dari atas ke bawah |
1. Physical layer → Layer ini merupakan
layer paling dasar yang ada dalam OSI Layer yang berhubungan langsung dengan
perangkat fisik jaringan komputer termasuk juga mengolah sinyal, baik digital
maupun analog. Pada layer ini, protokol yang digunakan meliputi X.25 (X.21bis, EIA/TIA-232, EIA/TIA-449,
EIA-530, G.703).
2. Data Link Layer → Layer ini
berhubungan dengan kontrol data dan kesalahan, pengalamatan fisik, serta dengan
perangkat keras dan perangkat lunak. Layer ini menggunakan protokol ISO/IEC 7666, X.25 (LAPB), Token Bus, X.222,
ISO/IEC 8802-2 LLC Type 1 and 2.
3. Network Layer → Layer ini berfungsi dalam membantu
mendefinisikan alamat komputer (IP), pembuatan header dari paket data, dan juga terlibat dalam proses routing. Layer ini menggunakan protokol ISO/IEC 8208, X.25 (Packet-LaISO/IEC 8878,
X.223, ISO/IEC 8473-1, CLNP X.233.
4. Transport Layer → Layer ini bertugas
dalam pembagian sebuah paket data dan memecahnya menjadi beberapa unit paket
data. Layer ini menggunakan protokol ISO/IEC 8073, TP0, TP1, TP2, TP3, TP4 (X.224),
ISO/IEC 8602, X.234.
5. Session Layer → Layer ini berhubungan dengan koneksi baik
itu pembuatan koneksi, pemeliharaan koneksi, dan juga pemutusan koneksi. Layer ini menggunakan protokol ISO/IEC 8327, X.225, ISO/IEC 9548-1, X.235.
6. Presentation Layer → Layer ini bertugas
untuk menerjemahkan data yang ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang
dapat ditransmisikan oleh jaringan komputer. Protokol yang
berada dalam level ini adalahISO/IEC 8823, X.226, ISO/IEC 9576-1, X.236.
7. Application Layer → Layer ini
berhubungan dengan user, seperti
mendefinisikan spesifikasi aplikasi agar dapat berkomunikasi dalam jaringan komputer,
sebagai antarmuka aplikasi dengan jaringan, dan membantu dalam pengaksesan
jaringan. Layer ini menggunakan protokol paling banyak, yakni HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), FTP (File Transfer Protocol), NFS (Network File System), SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), FTAM, X.400,
X.500, DAP, ROSE, RTSE, dan ACSE CMIP.
· Pemodelan Layer TCP/IP (Versi Umum)
Pemodelan layer TCP/IP muncul akibat
dari banyaknya kekurangan pada pemodelan layer OSI. Pemodelan layer TCP/IP lebih
ringkas dari pemodelan layer OSI. Berikut urutan pemodelan layer TCP/IP dari bawah
ke atas:
1. Data Link Layer → Layer ini berfungsi
untuk mendefinisikan beragam metode di dalam jaringan ke dalam lingkup link lokal jaringan pada komputer yang
sedang berkomunikasi. Protokol yang digunakan adalah PPP, SBTV SLIP, PPTP.
2. Network Layer → Layer ini berfungsi untuk pergantian
datagram pada jaringan. Protokol yang digunakan pada layer ini adalah IP, IPsec, ICMP, IGMP, OSPF.
3. Transport Layer → Layer ini berfungsi untuk menyediakan konektivitas antarproses. Protokol yang digunakan meliputi TCP, UDP, SCTP, DCCP.
3. Transport Layer → Layer ini berfungsi untuk menyediakan konektivitas antarproses.
4. Application Layer → Layer ini berfungsi
untuk komunikasi data antar aplikasi dan komputer. Protokol yang digunakan adalah NNTP, SIP, SSI, DNS, FTP, Gopher, HTTP,
NFS, NTP, DHCP, SMPP, SMTP, SNMP, Telnet, RIP, BGP, MIME, SSL, TLS, XDR, Sockets. Session establishment in TCP, RTP.
· Pemodelan Layer TCP/IP (Versi Forouzan)
Pemodelan layer TCP/IP versi Foruzan
terdapat penambahan satu layer pada lapisan terbawah yaitu Physical layer. Ini membuat pemodelan versi Forouzan memiliki nilai
lebih karena dilibatkannya perangkat fisik beserta proses dan fungsionalitasnya
sebagai sebuah layer tersendiri. Berikut urutan pemodelan layer TCP/IP versi
Forouzan dari bawah ke atas:
1. Physical layer → Layer ini berkaitan
erat dengan koneksi wired pada
jaringan komputer dan berhubungan dengan fisik dari jaringan komputer. Tidak ada protokol yang digunakan pada layer ini.
2. Data Link Layer → Layer ini memiliki
fungsi sama dengan layer TCP/IP versi umum yakni berfungsi untuk mendefinisikan
beragam metode di dalam jaringan ke dalam lingkup link lokal jaringan pada komputer yang sedang berkomunikasi. Protokol yang digunakan sama seperti yang terdapat pada TCP/IP Layer versi umum.
3. Network Layer → Layer ini memiliki fungsi sama dengan
layer TCP/IP versi umum yakni berfungsi untuk pergantian datagram pada jaringan. Protokol yang digunakan sama seperti yang terdapat pada TCP/IP Layer versi umum.
4. Transport Layer → Layer ini memiliki
fungsi sama dengan layer TCP/IP versi umum yakni berfungsi untuk menyediakan
konektivitas antarproses. Protokol yang digunakan sama seperti yang terdapat pada TCP/IP Layer versi umum.
5. Application Layer → Layer ini memiliki
fungsi sama dengan layer TCP/IP versi umum yakni berfungsi untuk komunikasi
data antar aplikasi dan komputer. Protokol yang digunakan sama seperti yang terdapat pada TCP/IP Layer versi umum.
Referensi :
Eka Pratama, I Putu Agus. Handbook Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. 2014
Proboyekti, Umi. Modul Pengantar Teknologi Informasi
Wikipedia
Referensi :
Eka Pratama, I Putu Agus. Handbook Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. 2014
Proboyekti, Umi. Modul Pengantar Teknologi Informasi
Wikipedia
0 komentar:
Posting Komentar