Pada postingan saya kali ini, saya masih membahas tentang matakuliah IMK yakni tentang 6 Prinsip Perancangan Norman
a. Affordances
Prinsip
affordance dapat diartikan sebagai salah satu aspek perancangan suatu obyek
yang menunjukan tentang cara suatu obyek digunakan(McGrenere dan Ho, 200).
Menurut Gibson, Affordance adalah kemungkinan aksi yang dapat dikerjakan pada
sebuah sistem yang diterima oleh panca indra kita. Ketika mata manusia melihat
sebuah objek maka yang ditanggkap oleh manusia adalah kumpulan aksi yang dapat
dikerjakan pada objek tersebut. Sebagai contoh ketika kita melihat pintu, kita
akan tahu bahwa ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan yaitu menutup / membuka
pintu.
b.
Causality
Prinsip
causality dapat dijelaskan dalam kejadian yang terjadi setelah suatu tindakan,
akan dianggap user bahwa tindakan tersebut sebagai penyebabnya.
Prinsip
Perancangannya
1.
Menyediakan umpan
balik yang jelas
2.
Berorientasi pada
konteks
3.
Dapat dipahami
setelah melakukan suatu tindakan
c.
Visible Contraints
Prinsip
visible contraints adalah batasan secara visual. Dengan melihat user akan tahu
batasan tindakan atau kemampuan dari aplikasi yang digunakannya. User akan tahu
batasan jumlah tindakan yang mungkin harus diperoleh dari kemunculan obyek.
User akan tahu batasan dari aplikasi dengan cara melihat dan merasakan.
Prinsip
Perancangannya
1.
Perluas rentas
batasan peluang
2.
Fasilitas pengguna
dengan peluang yang mungkin berdasarkan konteksnya
d.
Mapping
Prinsip
mapping adalah pemetaan mendefinisikan himpunan relasi yang mungkin diantara
obyek.
Prinsip
Perancangannya
1.
Membuat relasi
alami antara obyek yang berhubungan
2.
Mengkelompokkan
dan mengorganisasi obyek yang berhubungan dalam container/tempat
3.
Container/tempat
harus mempunyai label.
a.
Transfer Effect
Prinsip
transfer effect merupakan kecenderungan akan mentransfer pelajaran dari obyek
yang sama.
Prinsip
Perancangaannya:
1. Abaikan/ubah apa yang terlihat dan terasa
sesuai dengan hubungan stereotype dan budaya
2. Mengubah budaya stereotype sangat sulit
b.
Population Stereotypes
Prinsip
population strereotypes belajar bahwa idiom berlaku dengan cara tertentu.
Misalnya, merah berarti bahaya dan hijau berarti aman. Namun idiom dapat
berbeda pada budaya yang berbeda. Misalnya, saklar lampu/switch di Amerika
berlawanan dengan di Inggris. Arah ke bawah untuk mematikan tetapi di Inggris
sebaliknya.
Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar